Kamis, 22 April 2010

LAMA-TANPA OBAT-... KLIK DISINI mahasiswa dan abg smu belajar senggama di tempat kost

Halo, aku adalah Yono, 24 (bukan nama sebenarnya) seorang mahasiswa semester

akhir sebuah PTN di kota kembang. Aku adalah anak sulung dari empat bersaudara.

Asalku dari kota yang terkenal dengan pempek nya.

Sekarang saatnya cerita,

Aku memiliki seorang teman dekat yang bernama Laura, Aku dan Laura berkenalan

ketika kami masih sama-sama duduk satu kelas di sebuah SMA ternama di kota

Pempek, Laura sangat dekat denganku karena kami duduk satu meja, antara aku dan

laura betul-betul hanya sebatas teman biasa. Aku dan Laura masing-masing telah

mempunyai pacar.

Setelah kami tamat dari SMA persahabatan kami makin solit karena ternyata, Laura

pun berkeinginan kuliah di kota kembang, dan Laura diterima sebuah PTS di daerah

Taman Sari di kota Kembang. Singkat cerita setelah aku kuliah di kota kembang,

pacarku yang ada dikota Pempek memutuskan hubungan dengan diriku. Sebagai

seorang sahabat baik Laura menghiburku, dua tahun tidak terasa kami telah kuliah

di kota kembang.

Pada hari minggu pagi, aku di kejutkan dengan kedatangan Laura di rumahku dengan

mata merah habis menagis. Aku bingung dengan keadan Laura pada saat itu.

Dengan isak tangis dan suara terbata-bata ia, bercerita tentang Rudi pacarnya

yang di Kota pempek telah memutuskan dirinya.

Alangkah tololnya si Rudi ini pikirku , memutuskan hubungan dengan Laura.

Perluku terangkan bentuk fisik Laura, sebagai seorang wanita ia termasuk wanita

yang cantik, dengan bentuk tubuh yang padat, kulit putih, hidung mancung dan

bibirnya yang sensual, mengingat ia pernah keluar sebagai juara dua perlombaan

busana Jean's yang diselenggarakan tiap tahun oleh sebuah toko di daerah

Cihampelas dan hal itu yang membuatnya akhirnya muncul sebagai foto model sebuah

Majalah Ternama.

Untuk menghilangkan semua kesedihannya aku mengajak Laura jalan-jalan. Dalam

perjalanan aku menghiburnya dengan lelucon-lelucon yang kadang-kadang konyol.

"Yo", aku ingin menghilangkan semua kenangan dengan Rudi, dan membuat kenangan

baru yang manis !!!!!!!!!!

Kenangan baru, kenangan manis, tanyaku padanya ??? baik pokoknya hari ini " Yo "

akan membuat kenangan baru untuk Laura

Perjalanan kami mulai dangan mengunjungi Gelael dan makan siang disana, Dari

sana kami menuju BIP dan nonton filem. Setelah didalam bioskop aku nekat

merangkul Laura dan ternyata Laura pun mendiamkan saja hal itu yang membuat aku

semakin berani dan menjalarkan tanganku ke pahanya dan tanpa permisi lagi ku

kecup pipinya yang putih, ia memandang mesra kepadaku.

Dan ia bertanya Yo, apa yang membuat dirimu melakukan hal itu, akupun hanya diam

dan kujawab dengan ciuman dibibirnya. Ternyata Laura memberikan respon yang

baik, dia membalas ciumanku dengan menggigit bibir bawahku aku semakin bernafsu

siUcok pun mengeras dengan sangat cepatnya, dan dengan reflek tanganku langsung

menuju selangkangannya dan mengusap-usap memeknya, kukulum bibirnya ia balas

dengan menghisap bibirku dan sebaliknya, entah apa yang berkecamuk di pikiran

kami pada saat itu. Setelah itu ia melapaskan pangutanku dan meminta aku

memperhatikan filem saja.

Setelah selesai nonton aku mempunyai ide untuk mengajaknya ke pemandian air

panas di daerah lembang untuk berenang dengan harapan aku dapat berenang di

lautan asmara

Laura, kita renang yuk ajakku dan ia pun setuju !!!

Setelah sampai disana kami pun berenang dan bermain air dan di dalam air aku

mulai mencuri-curi untuk menyentuhkan tanganku kebagian-bagian kewanitaan Laura,

nampaknya ia pun mulai membaca pikiran kotorku dan mulai mengajakku untuk

pulang.

Hari telah mulai berganti malam, udara pegunungan yang dingin mulai turun

ditambah dengan dinginnya AC mobilku membuat nafsuku naik dan dari

guyonan-guyonan yang rada ngeres yang kami bicarakan aku yakin berpikiran sama

denganku, nampaknya kejadian di bioskop dan kolam renang masuk ke otaknya, hal

itu terlihat dari pembicaraan kami yang makin ngaco dan jorok.

Aku pun meminggirkan mabil, Laura memandangku dengan membisu dan tanpa membuang

waktu aku langsung menecup bibirnya, dan di balasnya dengan mempermaikan lidah

di mulutku. Kursi mobil kumundurkan dan kurubah posisinya tidur, tanpa disuruh

tanganku mulai merengkuh payudaranya yang sintal. "Emmm.., Yoo… ahh…Yoooo jangan

Yooo…, Laura merintih keenakan. Tak kuhiraukan rintihannya mulai merogoh

payudaranya. Laura makin terangsang tangannya mulai menuju ke SiUcok yang sudah

mengeras dari tadi dan memijit-mijitnya. Segera tanganku mencopoti kancing baju

dan nampahlah teteknya yang indah di tutupi BH .

Seumur-umur selama pacaran dulu aku belum pernah melakukan hal senekat ini

paling-paling hanya ciuman-ciuman biasa, nampaknya pergaulanku di kota kembang

lah yang membuat aku bisa melakukan hal ini.

Yo, jangan disini nanti ada yang liat, kita pulang aja biar leluasa pintanya,

Aku diamkan saja dan langsung ku stater mobil dan bergegas menuju rumahku dengan

kecepatan yang menggila, nafsuku sudah di ujung tanduk.

Setelah sampai dirumah langsung kurangkul dan kuciumi dengan buasnya. Yo,

pelan-pelan, jangan bernafsu begitu pintanya, tapi mana aku peduli akan

permintaannya itu.

Kudorong tubuhnya yang aduhai kedinding dan kukecup bibirnya yang membuat aku

gemas dan bernafsu ingin melumatnya, kutekankan siUcok ke kemaluannya dan iapun

berkata "wah udah nafsu bener tu siUcok"

Bibirku mulai turun ke daerah leher dan semakin kebawah lagi, tangan kiriku

mulai meremas remas susunya, begitu pun tangan kiri Laura yang menuju ke siUcok

sedangkan tangan kanan kami saling berpegangan yang semakin erat. Laura semakin

menikmati permainan bibirku dan tanganku, kepalanya kekiri dan kekanan dengan

mata yang terpejam, akupun tau nafsunya mulai di ujung tanduk.

Dengan sigapnya tangan kiriku mulai melepas kancing bajunya, tangan kananku

menggantikan peranan tangan kiri untuk meremas susunya.

Segera setelah baju nya terbuka BH nya pun daku lepaskan dan kulempar kan entah

kemana, payudara Laura dapat terlihat dengan jelas. Padat sekali dan berwarna

putih mulus dengan puting susu yang berwarna pink. Putting susu itu membusung

kedepan memperlihatkan lancipnya payudara Laura. Langsung kuremas payudara

kirinya sementara mulutku menuju yang kanan dan langsung kukenyot itu susu,

Laura semakin kebelingesan dan kepalanya kekiri dan kekanan sementara tangannya

membelai kepalaku dan menekan kepalaku semakin kedalam, Laura merintih keenakan

ahhhh Yo terus Yo ahhhhh, aku tau ia semakin terangsang dan secara tiba-tiba aku

hentikan semua kegiatan tangan dan mulutku, kutarik tangannya menuju kekamar.

Sesampai di kamar kudorong tubuhnya ke kasur melanjutkan aksiku yang tertunda

tadi. Ku tindih tubuh Laura, dan binirku mulai bermain-main dengan bibir,

kuping, leher dan turun kesusunya, tiba-tiba.

Yo, "STOP" ,Yo tolong stop dulu tangannya mendorongkan tubuhku, Yo, kenapa kamu

lakukan ini ke Laura ?" Tanyanya sambil memeluk pinggangku, "katanya mau membuat

kenangan manis yang baru, makanya Yo melakukan hal ini, tapi kita kan bersahabat

Yo, bukan sepasang kekasih dan lagi kita belum menikah, terus terang saja Rudi

belum pernah melakukan sampai sejauh ini pada Laura. Laura, aku berusaha

mengecup bibirnya tetapi ia menghindar dan meletakkan jari telunjuknya di

bibirku, langsung saja ku gigit, dan kukulum.

Yo, jawab dulu dengan jujur pertanyaan ? Laura, Yo, Pernah melakukannya hal ini

dengan pacar, Yo. Aku pun menggelengkan kepalaku, Tapi kayaknya Yo sudah biasa

melakukan hal ini dengan wanita, Naluri laki-laki jawabku singkat.

Laura, "Yo ingin menghibur Laura".

Tapi mustinya bukan dengan cari begini, Yo

Ok, jawab pertanyaan Yo dengan jujur ?, Laura menikmati permainan kita ini dan

Laura masih ingin melanjutkannya, jawablah dengan jujur.

Laura pun menjawab dengan menganggukkan kepalanya.

Dengan sigap akupun langsung menindih kembali tubuh Laura, "Yo, sabar sebentar,

bagai mana nanti kalau keterusan

Yo, pasti akan menikahi Laura, dan detik ini Yo menyatakan cinta dan sayang pada

Laura, akupun langsung melumat bibirnya sehingga ia tidak bisa menjawab

pernyataanku tadi, tapi dari reaksinya yang melayani ciumanku, akupun mengerti

ia setuju dengan peryataanku.

Aku semakin berani, kubuka kaos yang kepakai sehingga kulit dadaku langsung

bersentuhan dengan kulitnya dan perasaan hatiku semakin hangat, degub jantungku

semakin cepat, aku membayangkan apa yang akan terjadi selanjutnya.

Kali ini Laura semakin garang, tangannya menjambak rambutku, ia pun merintih

menikmati permainan tangan dan bibirku, sekali sekali ia menggigit bibir dan

leherku, kubalas dengan memasukkan lidahku ke kupingnya.

Laura, "hem, Yo buka jean'snya ya, iapun menganguk.

Singkat waktu tanganku bereaksi dengan sigap melepas kancing celananya, kutarik

lepas celana jean'snya,nampaklah pahanya yang mulus dan CD berwarna krem,

tanganku otomatis langsung memegang memeknya dan ternyata memeknya sudah basah,

dengan deguban jantung yang semakin cepat, karena ini pertama kali aku melihat

dan memegang memek seorang wanita, akupun makin membayangkan apa yang akan aku

dapatkan hari ini, akupun langsung membuka jelanaku dengan tergesa-gesa dengan

di bantu oleh tangan Laura, nampaknya ia pun tidak sabar ingin melihat siUcok

yang perkasa, Yo, "siUcok boleh Laura pegangya.

Layaknya seorang prefisional, akupun kembali menciumi bibir, leher, kuping dan

susunya Laura, sementara tangan kiriku meraba-raba memeknya dan kuberanikan

memasukkan tanganku ke dalam CD nya, basah kataku, iapun mengangguk, Laura pun

memasukkan tangannya kedalam Cd ku makin membesar saja siUcok dan iapun

berteriak gila besar bangat milikmu Yo, "Laura takut Yo, ia berkata lirih,

Nggak apa-apa, nanti kalau sudah ngerasain pasti ketagihan kataku. Akupun

merasakan degub jantung Laura semakin cepat.

Bibirku menarik putting susu kanannya Laura. "Ah……enak Yo " Laura merintih

keenakan. Kudekatkan kepalaku ke susu kirinya, ku hisap - hisap puting kiriya.

Laura semakin menggelinjang.

Tanganku bergerak dengan cepat melepas Cdnya dan nampaklah hutan rimba yang

sangat lebat, kuusap tanganku kememeknya, kutari-tarik jembutnya yang hitam,

akupun menepukan sebuah lubang kecil yang basah, kugesekkan tangan ku kelobang

memeknya, Laura semakin merintih, ahhh…ahhhh suara rintihannya semakin nyaring

membuat akupun semakin nafsu, ia pun melepaskan CD ku dan siUcok pun nampak

berdiri dengan perkasanya.

Kami sudah telanjang bulat, kuraih tangan kiri dan kanan, tangan kamipun saling

bertautan, kutindih tubuh Laura yang betul-betul membuat aku melupakan semuanya.

Pantatku kusodak-sodakkan, kutekan-tekan kepala SiUcok menyentuh bibir memeknya,

Laura semakin merintih tidak beraturan Ahhhh…….Shhhhh

Ssssshhhhhhhh.......Aaaahhhhh……Eeeehhhh, pantatnya pun bergerak kekiri dan

kekanan, matanya terpejam ia betul-betul menikmati permainan ini, aku pun

semakin bernafsu.

SiUcok semakin liar bergrilya di memeknya, jembutnya menyentuh dan bergeseka

dengan kepala dan batang siUcokku.

Laura, Hemmm "Yo mau keluar nih…..

Yo, tanggung Yo jangan dulu Yo, Laura juga bentar lagi……ehhhh…ahhh Tiba-tiba aku

merasakan ada dorongan yang hangat keluar dari kepala siUcok, Aku keluarrrrrr

ahhhhhhhh, Aku KO…membatin didalam hatiku Aku masih amatiran…..air maniku

berceceran di perut Laura…" Yo….", temperlkan lahi Yo, Laurapun mempercepat

gerakan pantatnya iapun nampaknya tidak mau kalau aku yang merasakan kenikmatan,

siUcok yang sudah mengecil seperti di pelitir tergunjang kekanan dan kekiri,

bibirku masih bermain telingan Laura, tak berapa lama kemudian dia mengerang

ahhh……

ssssshhhhh…….enaaaakkkkkk….. Yoooo, ia memanggil namaku dan kuraskan siUcok yang

berada di bibir memeknya terasa hangat, kamipun tergolek lemas dan kulihat Laura

mulai tertidur. Akupun memikirkan kekalahanku di sesi pertama ini, tak berapa

lama akupun tertidur pulas.

Jam 9.00 malem Aku terbangun, perutku teras laper banget kulihat Laura pasih

pules banget kekecup bibirnya pelan, matanya terbuka, Yo… ada apa sayang…serrrrr

kalimat itu langsung membuat siUcok bangun lagi dan Laura yang kebetulan

tangannya menyentuh siUcok bergumam si Ucok udah mualai bangun lagi tuh.

Kulumat bibirnya dan sibalasnya kecupan ringan.

Laura," Yo keluar sebentar beli nasi ya, iapun mengangguk. Akupun bangun

mengambil pakaian kulihat ia mulai mau tidur lagi, akupun pergi keluar mencari

nasi Padang.

Baru saja aku melangkahkan kaki masuk dan akan memesan nasi ada yang berteriak

memanggil, "Yo….Yono…. sini oi sebentar, kucari sumber suara itu dan kudapati

rombongan teman-teman dari kota Jump Bee (masih daerah sumatra) mereka

mengontrak rumah tidak jauh dari rumahku.Hanya saja mereka itu anak-anak ajaib

yang hidupnya seperti Batman, tidur disiang hari keluyuran mencari mangsa di

malam hari, aku sering di ajak oleh mereka tapi tidak pernah kuturuti, karena

melihat gaya hidup mereka yang serabutan padahal kami sama-sama masih kuliah,

takut mengganggu kuliahku, jawabku memberialasan jika mereka mengajakku untuk

berlayar.

Tapi kali ini lain sekali, kudekati rombongan yang lagi makan tersebut, dan

kutegur orang yang paling akrab denganku, Roto namanya, "To, sebentar To, "aku

ada perlu sama ente, ada yang ingin aku tanyakan sebentar dan ini urusan yang

sangat penting yang tidak dapat ditunda-tunda. Anak-anak yang lain pada berhenti

makan dan memandang aneh kepadaku.

Entar dulu, "Yo, sikit lagi.

Ok…..urusan dunia ape urusan akherat heeee !!!!!

Ayolah sebentar ini urusan dunia, "Roto bergesas berdiri dan kami menuju meja

yang kosong.

Ake ceritakan pengalamanku dengan Laura sambil malu-malu, "Ia tertawa sangat

keras dan terbahak-bahak, orang yang pada makan memperhatikan kami berdua dengan

heran.

Yo, "dulu aku sering ngajak kamu untuk menjari pengalaman tapi ente selalu

menganggap enteng masalah ini, Ok "sekarang gua ajarin inti-intinya saja

selanjutnya terselah dikau bisa menjalankannya tidak, maka dengan waktu yang

tidak lama aku menerima pelajaran singkat dan cepat.

Kalian ngomongin apa sih kayak penting banget dan rahasia, sehingga harus

memisahkan diri dari rombongan, tanya, Diki? penasaran sambil mendekat.

Ah enggak terlalu penting tapi harus dibicarakan secara pribadi, jawabku

singkat. Aku pun membeli nasi dan segera pamit pada mereka.

Laura, "makan yok, mumpung nasinya masih panas, aku mencari Laura di kamar.

Ya, "tarok aja di meja jawabnya singkat, ternyata ia lagi mandi sambil

bersenandung. Akupun menghayalkan bentuk tubuhnya yang aduhai kulitnya yang

halus, toket nya yang kencang, memeknya, jembutnya yang rindang, nafsuku bangkit

dengan cepat.

Laura, "tok-tok kuketuk pintu kamar mandi, buka ,"Yo udah kebelet ingin pipis,

kamarmandi belakang enggak ada air pintaku.

Begitu, pintu tebuka kulihat tubuhnya penuh dengan sabun, kupandangi tubuhnya

dengan nafsu, akupun lupa pada nasi yang kubeli.

Yo, "halo Yo jangan ngelamun katanya mau pipis.

Kudekati tubuhnya, "ahh enggak jadi jawabku singkat, kutarik tubuhnya masuk

dalam pelukanku, "Yo, buka dulu dong bajunya.

Secepat kilat, semua pakaianku tertanggalkan semua.

Kutarik lagi tubuhnya, kulumat bibir bawahnya dengan halus dan pelan-pelan,

kujulurkan lidahku masuk kedalam mulutnya, ia membalas permainan lidahku dengan

dengan menggigit lidahku pelan, tangan kiriku bermain di toketnya, kutarik-tarik

putting susunya, kuputar-putar kekiri dan kekanan, sementara tangan kanan meraba

tengkuknya, ia kembali merintih, kudorongkan tubuhnya kedinding, kutekan siUcok

yang sudah mengencang kearah memeknya, siUcokku terselip di antara

selangkangnnya, ia merintih…ahhh….sssshhhhh….ahhhh…. ,tangannya memelukku lebih

erat lagi,

" Yo, tadi dari mana sih, kanyaknya ada yang berbeda dari Yo, yang tadi,

tanyanya?, aku diam saja tapi gerakan siUcok,tangan dan bibirku kadang

kepercepat kadang kepelankan kadang antara kena dan tidak, ia benar-benar sangat

terangsang dengan permainanku sekali ini.

Kusiram tubuhnya dengan air untuk menghilangkan sabun didirinya, kepalaku

kuturunkan ke toketnya dan kulumat susu kirinya, tanganku meremas-remas yang

kanan, kugigit putingnya susunya,

kuisap-isap….ahhhh…..shhhhh….Uaaaahhhh….aahhhhhh……kupindahkan tangan kananku

kebawah dan kuraba memeknya yang sudah mulai terasa basah dan berlendir, mulutku

pindah ke toket sebelah kanan dan kugigit lagi putting susunya, sementara tangan

kiriku menggantikan posisi mulutku yang tadi mengisap toket kirinya, permainan

kali ini memang berbeda dari yang pertama, aku tidak terburu-buru untuk mencapai

kepuasan tetapi berusaha menikmati setiap gerakan yang keciptakan.

Tangan kanan ku semakin lincah bermain-main di memeknya dan kumasukkan jari ku

kememeknya yang sudah becek, " Yo sakittttt…..ahhhh… sakitttt…..,"kuturunkan

kepalaku menjilati perutnya, kumaikan lidahku di lubang

pusernya……ahhhh….assshhh…. geli….Yo...

Tangannya meraih kepalaku dan mengacak-acak rambutku.

Kepalaku semakin semakin kebawah dan mulai menciumi daerah

selangkangnnya…ahhhhh…..sshhhhh…ahhhhh….kukangkangkan kakinya memeknya yang

basah dan berlendir dengan perasaan jijik kujilat memeknya seperti ajaran,

"Roto……ahhhhhh…shhhhh…..ahhhh…..ahhh…eeehhhhh… Yo, "jangan jijik ia berusaha

menjauhkan wajahku dari memeknya tapi dengan sedikit paksaan tetap saja kujilati

memeknya "Yo….Yo….. Yoooo… ahhhh….ssshhhh….ahhh…. ia menggoyang-goyangkan

pinggulnya kekiri dan kekanan, rambutku semakin di buat awut-awut oleh "Laura,

ditekannya kepalaku lebih kedalam ……ahhhhh……sshhhhhh…enakkkkkkk….ahhhhh

….emmmmemm…….ahhhhhhhhh…….tiba-tiba gerakan pinggulnya semakin

cepat……ahhhhh…..Yo…….aahhhhhh…… Laura….. keluarrrrrr……Yoo, tubuhnya tiba-tiba

menegang dan bersamaan dengan tubuhnya melemas dari memeknya keluar cairan putih

yang sangat banyak.

Aku berdiri dan langsung merangkul tubuhnya yang sudah lemas.

Yo, "siUcok belum keluarya tanyanya…..kutuntun tangannya ke siUcok dan

dikocok-kocoknya siUcok, sebentar saja siUcok sudah berdiri dengan sangat

menantang.

Kuambil handuk dan kukeringkan tubuh Laura, kutarik tangannya menuju kamar,

kurebahkan tubuhnya di kasur, kulemat lagi bibirnya yang renum, tanganku pun

kembali bermain-main di memeknya, matanya kembali terpejam, menikmati permainan

tanganku.

Yo, "Laura istirahat dulu, tapi permintaan itu kutepis dengan hisapan dan

permainan lidah yang menawan dibibirnya, kurasakan Laura mulai terangsang,

memeknya mulai berlendir kembali.

Laura," siUcok jangan didiamkan saja, iapun meraih siUcok dan mulai

mengocak-ngocakkannya, siUcok berdiri dengan sangat hebatnya, memek Laura

semakin bancir dengan lendir akibat permainan tanganku.

Laura, "siUcok dimasukinnya !!!

Yo, "Laura masih perawan, Laura takut hamil !!!!

Enggak, "nanti kalau keluarnya enggak didalem menyakinkannya.

Laura, boleh ya, "Yo masukin tanyaku lagi?

Laura diam sesaat, tidak segera menjawab tetapi kurasakan kedua kakinya digeser

membuka. Karena tidak ada jawaban, kulebarkan lagi selangkangannya sehingga

memeknya nampak menyeruak lalu kupegang batang siUcokku dan kuarahkan ke lobang

memek Laura yang sudah basah serta pelan-pelan kutekankan kelobangnya.

Kepala siUcok masuk, "Aduhhh, Yo sakit….kucabut kembali siUcok… bibirku kembali

melumat bibr Laura dengan rakusnya bersamaan dengan itu kuusakan suUcoh Untuk

menerobos memk Laura, ternyata siUcok susah untuk menemukan itu lobang,

kurasakan siUcok di pegang oleh Laura dan dituntunya ke arah Lobong memeknya

rupanya ia pun ingin merasakan nikmatnya siUcok yang bermain di dalam memeknya.

Walaupun memek Laura sudah penuh dengan cairannya, kurasakan masuknya siUcok

kedalam memek Laura susahnya bukan main sehingga kuperhatikan wajah Laura

seperti menahan rasa sakit dan terpaksa tekanan siUcokku kutahan sebentar dan

kutarik sedikit keatas kutekan lagi sedikit.

Melihat wajahnya sudah biasa dan kurasakan tangan Laura yang berada dipungungku

menekan pelan-pelan, lalu kembali siUcokku kutekan lebih kedalam lagi

pelan-pelan

Aduh Yo, masih sakit kutahan kembali gerakan siUcok, kulihat mimik mukanya mulai

tenang kembali, kutekan kembali siUcok dan mentok, Laura meringis menahan sakit

sehingga akupun merasa iba.

Kutarik siUcok pelan-pelan kutekan kembali, Laura pun masih menahan sakit di

memeknya, lama-lama mukanya mualai biasa dan kesempatan itu kupergunakan,

secepatnya siUcok kutekan kedalam Creeet aduh ," Yo sakiiittttt…….. sambil

menahan pinggulku aku merasa siUcok telah merobek selapu daranya, kutekan terus

sampai mentok dan kudiamkan tanpa gerakan, Kuraih tangan kiri dan kanannya kedua

tangan kami sudah bertautan dan kuarahaka keatas kepala kami, kucium bibirnya,

kupingnya, hidunggnya, kutarik pelan siUcok dan kubenamkan kembali, ia masih

merasa sakit, kuulangi sampai kurasakan pinggulnya bergoyang, secara

pelan-pelan, kuikuti dengan menari siUcok agak keluar, kutekan kembali dengan

pelan …ahhhhhhh….ahhhhhhhh…..emmmmmmm…..Yo …. Tekan lagi, " Yo, akupun mengikuti

irama gerakan pinggul dari Laura, gerakannya semakin cepat, kudiamkan siUcok

sesaat, Yo,"Tekannnnnnnn jangan didiamkan, pleas Yoooooo…… kusumpal Mulutnya

dengan bibirku emmmm……ahhhhhhh…..Tiba-tiba Laura menaikkan kakinya keatas

pinggulku aku merasa siUcok seperti diurut-urut, aku yakin sebentar lagi ia

pasti akan mencapai organism, gerakan pinggulnya semakin ganas

aaahhhhh…sshhhhhhh……aaaaahhhh ……. Aku merasakan hentakan kakii Laura memintaku

menekan lebih dalam, tiba-tiba cengkraman tangannya pada tanganku menguat dan

kurasakan ada sesatu yang mengalir dengan hangat di memeknya Laura, ia orgasem

yang kedua kalinya, tubuhnya lemas.

Yo. "stop dulu, istirahat dulu Yo

Kutatap wajahnya yang manis, memancarkan keletihan dan kepuasan, kukecup sekali

bibirnya, kulepaskan cengkraman tanganku pada tangannya, kutarik siUcok

perlahan-lahan keatas seolah-olah inginku cabut, ketika hanya tinggal kepalanya

yang terbenam kutekankan lagi siUcok, tanganku meremas-remas kedua susunya,

kutarik-tarik dan kuputar-putar putting susunya.

Yo,"Laura capekkkk, stop dulu

Permohonan itu tidak kuhiraukan, "Yo……….ahhhhhh…..ahhhhhhh……… pleas "Yo,

istirahat dulu sebentarrrrr, kulihat kepalanya kekiri dan kekanan sementara

matanya terpejam-pejam, kupercepat kocokan keluar masuk siUcok di memeknya dan

akibat sangat terasanya gesekan gesekan di memeknya yang terasa sempit itu,

membuatku nggak sadar berdesah .sssssshhhhh ssssssshhhh . enaaaaak aaaaasss

.aaaaaacccrhhhhh.., sedangkan Laura mulai terangsang memeknya akibat keluar

masuknya siUcok dan kadang-kadang sampai mentok di ujung memeknya, gerakan

pinggulnya mulaiteras lagi, semakin-cepat dan nggak teratur serta kuku jari

tangannya mencengkeram kuat di pinggangku sambil sering kudengar rintihan Yoo… .

teruuuuus……. Yoooo….enaaaaak….Yoooo….. aaaaahhhhh…….

Sssshhhhh……enaaaak…..ahhhhhhh. Tidak terlalu lama kemudian gerakan pinggul Laura

semakin menggila dan aku merasa siUcok seperti dipijit-pijit, pelukan dan

cengkeraman kukunya semakin sering dan nafasnya juga sudah semakin cepat dan

tiba-tiba Laura berteriak

Yooooo…..Ammmmpppunnn Ahhhhhhhhh…….Akuuuu……….. ngaaaak……….kuaaaat……….Ahhhhh

Mendengar rintihannya aku semakin bernafsu makin kupercepat gerakan siUcok

sampai terdengan suara cepret….ceplok…ceplok……dimemeknya karena begitu banyak

lendir yang ada.

Yooooo……Akuuuuuu……….sekaraaaaang ..aduuuh .keluaaaaaaaar .aaaaaacccrhhhhhh,

sabarrrrr sedikkitttt…..lagiiiiii…Yoooo……Jugaaaa keluaaarrrrrr……badannya seperti

kejang kejang, dan kubantu orgasme Laura dengan memeluknya kuat-kuat serta

kupercepat kocokan keluar masuk siUcok.

Aduh, " udah doonggg, enggak kuat laggggii

Laura, "Yo Jugggggga………maauuuuu…… ahhhhhhhhhhhh….

Vonny dan Nadya

Sebelumnya aku minta maaf bila ada kata-kata dari aku yang kurang tepat, jadi aku mohon maaf yah. Aku adalah seorang mahasiswa dari universitas swasta di Bandung. Pada saat aku SMU, aku dikenal sebagai lelaki yang “abuy” (anak buaya), memang sih kata cewek-cewek atau mantan-mantan cewekku, saya tipe cowok yang romantis, dengan body yang sangat mendukung.

Pada waktu aku kelas 3 SMU menjelang Ebtanas, aku belajar bersama teman wanita yang bernama Vonny dan Nadya, ketika itu aku berlajar bersama, dan tidak sedikit pun aku berpikir untuk bermacam-macam dengan mereka berdua. Memang sih banyak cowok-cowok yang “sirik” padaku, karena aku bisa dekat dengan mereka berdua, yang termasuk seleb di sekolah **** (edited) di kotaku, yang penting itu sekolah swasta terkenal di Bandung. Pada waktu itu acara belajar itu dilakukan oleh kami bertiga di rumah Vonny. Pada waktu itu jam menunjukkan sekitar pukul 18:00, ketika aku sedang dalam perjalanan menuju rumah Vonny. Hujan turun deras sekali, dan mengakibatkan aku terpaksa berhenti untuk menunggu hujan tersebut (maklum ketika itu aku memakai motor). Tapi apa boleh buat, karena aku sudah mempunyai janji dengan mereka berdua untuk belajar bersama, yah.. aku berani berkorban meski hujan itu belum reda.

Dan akhirnya aku pun sampai di rumah Vonny dengan basah kuyup. Tiba-tiba Vonny keluar dari rumahnya karena mendengar suara motorku, maklum ketika itu aku memakai motor NSR yang cukup berisik untuk didengar. Tiba-tiba pun Vonny menghampiriku untuk membukakan pagar, agaraku bisa masuk, dan secara otomatis Vonny pun menjadi basah kuyup, dan terlihatlah olehku pemandangan yang menggiurkan. BH-nya yang terlihat jelas olehku, dan kuperkirakan ukurannya cukup besar (36B) dan dia waktu itu memakai BH berwarna hitam, jadi terlihat jelas olehku. Setelah itu aku pun masuk ke rumahnya, dan permisi ke Vonny untuk ke toilet untuk membersihkan badanku akibat hujan tadi. Ketika aku mandi terdengar Vonny mengetuk pintu dan memanggilku untuk memberikan handuk, aku pun membuka pintu dan mengambil handuk tersebut.

Setelah selesai mandi aku keluar dengan hanya memakai handuk saja. Aku mencari Vonny untuk meminjam pakaian kakaknya yang kebetulan sedang di luar kota. Aku melihat-lihat rumahnya, dan kurasakan tidak ada satu orang pun di rumahnya. Cuek saja, aku pikir. Dan aku pun dikagetkan oleh suara seseorang yang memanggilku, ketika kulihat, dia adalah Nadya, yang entah kapan datangnya. Kemudian dia memberikan baju kepadaku, aku sempat kaget dibuatnya, karena aku tidak tahu dia kapan datangnya. Aku pun kembali ke kamar mandi untuk memakai baju ini. Dan ketika aku sedang ganti baju, tiba-tiba Vonny masuk, dan terkejut sekali karena menduga aku sudah tidak ada di dalam (maklum pintu kamar mandi lupa saya kunci). Vonny berkata dengan wajah panik, “Sorry yah Yon,” dan dia langsung beranjak keluar dan aku pun melanjutkan memakai pakaian itu.

Setelah selesai, aku pun beranjak dari situ. Aku keluar ke arah ruang tamu dan melihat mereka sedang bersiap-siap untuk memulai belajar bersama. Aku sempat melihat wajah Vonny yang sedikit canggung. Setelah itu aku duduk dan mengeluarkan buku yang telah kubawa. Setelah beberapalama belajar, entah apa yang merasuki otakku ini sehingga membuat si “Joni” berdiri. Pada saat itu Vonny minta maaf padaku atas kejadian tadi, dan dengan berbisik dia agar tidak memberitahu pada siapapun juga, aku pun mengiyakannya. Ketika itu Nadya mengajak untuk menonton VCD yang baru dipinjamnya untuk melepas suntuk dalam belajar, dan kami pun menuju kamar Vonny. Kami bertiga pun mulai menonton film tersebut. Setelah beberapa lama kami menonton, terlihatlah suatu adegan yang “hot”, kami betiga hanya diam saja, sambil berpandang-pandangan. Aku melihat Nadya yang sudah mulai kegelisahan, mungkin karena melihat adegan tersebut, dan terlihat Vonny yang dari tadi diam saja, tetapi dia seperti mulai terangsang oleh adegan tersebut.

Aku pun melirik ke arah Vonny, dan tanpa dia sadari dia mengusap-ngusap ke arah kemaluannya, dan sedikit-sedikit berdesah kecil, “Sshh.. ahh..” hal ini membuat si “Joni” beranjak dari tempatnya. Timbul hatiku untuk mengerjai mereka berdua. Aku menggeserkan posisi dudukku ini untuk mendekatkan ke mereka berdua. Aku pun memberanikan diri untuk mengelus-elus pahanya yang montok dan putih mulus itu. Dia pun hanya diam saja, seakan akan menikmati elusan itu. Nadya melihat dan ikut terangsang juga, ketika itu Nadya nekad untuk mendekat padaku, dan tiba-tiba dia mengecup bibirku dengan hangat, dan aku pun membalas dengan manis ciumannya. Ciumannya yang sangat lembut itu membuatku semakin membabi buta. Aku pun meremas dada Nadya yang masih terbungkus oleh BH, dan Nadya pun sangat menikmatinya. Tiba-tiba aku mendengar desahan dari Vonny, “Ssshh.. ahh.. puaskan aku malam ini, Yon.. pleassee, aku udah nggak tahannich.”

Aku menyuruh mereka membuka pakaiannya satu persatu. Mereka pun dengan cepat membuka pakaiannya. Lalu Nadya melucuti pakaianku, dan ketika membuka celanaku mereka terbelalak, karena melihat punyaku itu yang cukup besar (18 cm). Dengan cepat Vonny melahap penisku yang sudah tegang dari tadi. Saat Vonny melahap penisku itu, aku terus menjilati puting susu Nadya yang sudah mulai mengeras, dan Nadya menggelinjang keenakan. Saat itu aku menyuruh Nadya untuk terlentang di ranjang, kini aku mulai menjilati kemaluannya yang sudah mengeluarkan bau yang harum dari kemaluannya. Aku terus menjilatinya dengan buas, dengan sedikit-sedikit aku mengocok-ngocok dengan jariku, dan dia pun menikmatinya. Dia menyuruhku untuk memasukkannya ke vaginanya, “Ayo Yonn, masukin dong itunya, aku udah nggak sabaran nunggunya,” aku berkata, “Iya sayang, sabar yah..” tiba-tiba Vonny melepaskan kemaluanku itu dari dalam mulutnya dan membimbing batanganku itu masuk ke dalam liang milik Nadya yang sudah basah sejak tadi.

“Bless.. bless.. bless” batanganku pun masuk setengahnya, dan aku menggoyangkan maju-mundur secara perlahan-lahan dengan bantuan Vonny yang terus memelukku dan menciumku itu. Tiba-tiba Nadya menjerit kesakitan karena batang kemaluanku itu terlalu besar untuk masuk ke dalam liang senggama miliknya. Aku terus berusaha, dan akhirnya batangku itu pun berhasil amblas semuanya di dalam, dan terasa olehku cairan hangat yang keluar dari kemaluan Nadya.

“Ahh.. ahh.. ah.. Nadya..”
Setalah 20 menit aku melakukannya bersama Nadya, sekarang giliran Vonny yang sudah tak tahandengan horny-nya itu. Aku pun mulai memasukkan ke liang Vonny yang sangat menggodaitu, “Bless.. bless..” amblaslah sudah batanganku itu di dalamnya. “Ah ah ah..” desahnya. Aku merasakan dia sudah akan orgasme, tapi memang benar dia mendesah, “Yonn.. aa.. kuu maa.. uu.. keeluarr..” Lalu aku berkata, “Tahan yah say.. bentar lagi, aku pun maukeluar nich..” Dan setelah beberapa lama dia pun orgasme, dan mengeluarkan cairan hangat yang terasa olehku. Segera setalah itu aku pun mempercepat goyanganku itu dan.. “Creett.. croott.. creett..” aku memuntahkan seluruh maniku itu di mulut Vonny dan Nadya. Mereka berdua sangat menikmatinya. Kami bertiga pun terkulai lemas di tempat tidur.

Vonny dan Nadya bekata kepadaku, “Thanks yah sayang, aku belum pernah merasakan seperti ini Yon.. emang kamu sangat hebat untuk melakukan hal ini,” aku pun bekata, “Iya sayang,” sambil aku mengecup bibir mereka berdua. Karena hari sudah larut malam aku pun bergegas untuk pulang dan pamit kepada mereka. Setelah kejadian itu kami sering melakukannya, baik di rumah maupun di hotel. Sekian cerita dariku ini. Bila anda berkesan, anda dapat berkenalan denganku melalui e-mail. Terima kasih atas nilai yang anda berikan lewat cerita ini.

TAMAT

Kamis, 01 April 2010

Nikmatnya ABG smp yang masih polos

Nikmatnya ABG smp yang masih polos (Bonus foto bugil)

Namaku Chepy, 22 tahun, mahasiswa di sebuah universitas swasta ternama di Jakarta.
Kisahku ini adalah kejadian nyata tanpa aku rekayasa sedikitpun !. Kisahku bermula setahun yang lalu ketika temanku ( Dedy ) mengajakku menemaninya transaski dengan temannya ( Gunawan ). Saya jelaskan saja perihal kedua orang itu sebelumnya. Dedy adalah teman kuliahku dan dia seorang yang rajin dan ulet termasuk dalam hal berbisnis walaupun dia masih kuliah. Gunawan adalah teman kenalannya yang juga seorang anak mantan pejabat tinggi yang kaya raya ( saya tidak tahu apakah kekayaan orang tuanya halal atau hasil korupsi ! ).

Setahun yang lalu Gunawan menawarkan beberapa koleksi lukisan dan patung ( Gunawan sudah mengetahui perihal bisnis Dedy sebelumnya ) milik orang tuanya kepada Dedy, koleksi lukisan dan patung tersebut berusia tua. Dedy tertarik tapi dia membutuhkan kendaraan saya karena kendaraannya sedang dipakai untuk mengangkut lemari ke Bintaro, oleh karena itu Dedy mengajak saya ikut dan saya pun setuju saja. Perlu saya jelaskan sebelumnya, Gunawan menjual koleksi lukisan dan patung tersebut, oleh Dedy diperkirakan karena Gunawan seorang pecandu putaw dan membutuhkan uang tambahan.

Keesokan harinya ( hari Minggu ), saya dan Dedy berangkat menuju rumah Gunawan di kawasan Depok. Setelah sampai di depan pintu gerbang 2 orang satpam berjalan ke arah kami dan menanyakan maksud kedatangan kami. Setelah kami jelaskan, mereka mengijinkan kami masuk dan mereka menghubungi Gunawan melalui telepon. Saya memarkir kendaraan saya dan saya mengagumi halaman dan rumah Gunawan yang amat luas dan indah,

“ Betapa kayanya orang tua Gunawan” bisik dalam hatiku. Kami harus menunggu sebentar karena Gunawan sedang makan.

Sambil menunggu, kami berbicara dengan satpam. Dalam pembicaraan itu, seorang satpam menceritakan kalau Gunawan itu seorang playboy dan suka membawa wanita malam-malam ke rumahnya ketika orang tuanya sedang pergi. Setelah menunggu selang 10 menit, akhirnya Gunawan datang ( saya yang baru pertama kali melihatnya harus mengakui bahwa Gunawan memiliki wajah yang amat rupawan, walau saya pun seorang lelaki dan bukan seorang homo! ). Dedy memperkenalkan saya dengan Gunawan. Setelah itu Gunawan mengajak Dedy masuk ke rumah untuk melihat patung dan lukisan yang akan dijualnya.

Saya bingung apakah saya harus mengikuti mereka atau tetap duduk di pos satpam. Setelah mereka berjalan sekitar 15 meter dari saya, seorang satpam mengatakan sebaiknya kamu ( saya ) ikut mereka saja daripada bosan menunggu di sini ( pos satpam ). Saya pun berjalan menuju rumahnya. Ketika saya masuk , saya tidak melihat mereka lagi. Saya hanya melihat sebuah ruangan yang luas sekali dengan sebuah tangga dan beberapa pintu ruangan. Saya bingung apakah saya sebaiknya naik ke tangga atau mengitari ruangan tersebut ( sebenarnya bisa saja saya teriak memanggil nama Dedy atau Gunawan tapi tindakan itu sangat tidak sopan ! ).

Akhirnya saya memutuskan untuk mengitari ruangan tersebut dengan harapan dapat menemui mereka. Setelah saya mengitari, saya tetap tidak dapat menemukan mereka. Tapi saya melihat sebuah pintu kamar yang pintunya sedikit terbuka. Saya mengira mungkin saja mereka berada di dalam kamar tersebut. Lalu saya membuka sedikit demi sedikit pintu itu dan betapa terkejutnya saya ketika saya melihat seorang anak perempuan sedang tertidur dengan daster yang tipis dan hanya menutupi bagian atas dan bagian selangkangannya, saya bingung harus bagaimana !

Dasar otak saya yang sudah kotor melihat pemandangan paha yang indah, akhirnya saya masuk ke dalam kamar tersebut dan menutup pintu itu. Saya melihat sekeliling kamar itu, kamar yang luas dan indah, beberapa helai pakaian SLTP berserakan di tempat tidur, dan foto anak tersebut dengan Gunawan dan seorang lelaki tua dan wanita tua ( mungkin foto orang tuanya ). Anak perempuan yang sangat cantik, manis dan kuning langsat ! lalu saya melangkah lebih dekat lagi, saya melihat beberapa buku pelajaran sekolah dan tulisan namanya : Elvina kelas 1 C. Masih kelas 1 ! berarti usianya baru antara 11-12 tahun. Lalu saya memfokuskan penglihatan saya ke arah pahanya yang kuning langsat dan indah itu !.

ngin rasanya menjamah paha tersebut tapi saya ragu dan takut. Saya menaikkan pandangan saya ke arah dadanya dan melihat cetakan pentil susu di helai dasternya itu. Dadanya masih kecil dan ranum dan saya tahu dia pasti tidak memakai pakaian dalam ( BH atau kutang ) di balik dasternya itu !.
Wajahnya sangat imut, cantik dan manis ! Akhirnya saya memberanikan diri meraba pahanya dan mengelusnya, astaga….mulus sekali ! Lalu saya menaikkan sedikit lagi dasternya dan terlihatlah sebuah celana dalam ( CD ) warna putih. Saya meraba CD anak itu dan menarik sedikit karet CDnya , lalu saya mengintip ke dalam,….

Astaga ! tidak ada bulunya ! Jantung saya berdetak kencang sekali dan keringat dingin mengalir deras dari tubuh saya. Lalu saya mencium Cdnya, tidak ada bau yang tercium. Lalu saya menarik sedikit lagi dasternya ke atas dan terlihatlah perut dan pinggul yang ramping padat dan mulus sekali tanpa ada kotoran di pusarnya ! Luar biasa !

Otak porno saya pun sangat kreatif juga, saya memberanikan diri untuk menarik perlahan-lahan tali dasternya itu, sedikit-seditkit terlihatlah sebagian dadanya yang mulus dan putih ! ingin rasanya langsung memenggangnya, tapi saya bersabar, lalu saya menarik lagi tali dasternya ke bawah dan akhirnya terlihatlah pentil Elvina yang bewarna kuning kecoklatan ! Jantung saya kali ini terasa berhenti ! Sayapun merasa tubuh saya menjadi kaku. Jari sayapun mencolek pentilnya dan memencet dengan lembut payudaranya. Saya melakukankan dengan lembut, perlahan dan sedikit lama juga, sementara Elvina sendiri masih tertidur pulas. Setelah puas, saya menjilat dan mengulum pentilnya, terasa tawar.

Dasar otakku yang sudah gila, saya pun nekat menarik seluruh dasternya perlahan kearah bawah sampai lepas, sehingga Elvina kini hanya mengenakan celana dalam ( CD ) saja ! Saya memandangi tubuh Elvina dengan penuh rasa kagum. Tiba-tiba Elvina sedikit bergerak, saya kira ia terbangun, ternyata tidak, mungkin sedang mimpi saja. Saya mengelus tubuh Elvina dari atas hingga pusar/perut. Puas mengelus-elus, saya ingin menikmati lebih dari itu ! Saya menarik perlahan-lahan CD Elvina ke arah bawah hingga lepas. Kini Elvina telah telanjang bulat ! Betapa indahnya tubuh Elvina ini , gadis kelas 1 SLTP yang amat manis, imut dan cantik dengan buah dada yang kecil dan ranum serta vaginanya yang belum ada bulunya sehelaipun !

Lalu saya mengelus bibir vaginanya yang mulus dan lembek dan sayapun menciumnya. Terasa bau yang khas dari vaginanya itu ! Dengan kedua jari telunjuk saya, saya membuka bibir vaginanya dengan perlahan-lahan , terlihat dalamnya bewarna kemerah –merahan dengan daging di atasnya . Saya menjulurkan lidah saya ke arah vaginanya dan menjilat-jilat vaginanya itu. Saya deg-degan juga melakukan adegan itu. Saya tahu tindakan saya bisa ketahuan olehnya tapi kejadian ini sulit sekali untuk dilewatkan begitu saja ! Benar dugaan saya !

Pada saat saya sedang asyiknya menjilat vaginanya, Elvina terbangun ! Saya pun terkejut setengah mati ! Untung Elvina tidak teriak tapi hanya menutup buah-dadanya dan vaginanya dengan kedua tangannya. Mukanya kelihatan takut juga. Elvina lalu berkata

“ Siapa kamu, apa yang ingin kamu lakukan ?”. Saya langsung berpikir keras untuk keluar dari kesulitan ini !

Lalu saya mengatakan kepada Elvina: “ Elvina, saya melakukan ini karena Gunawan yang mengijinkannya !”, kataku yang berbohong. Elvina kelihatan tidak percaya lalu berkata

“Tidak mungkin, Gunawan kakakku !”. Pandai juga dia ! Tapi saya tidak menyerah begitu saja.

Saya mengatakan lagi “ Elvina, saya tahu Gunawan kakakmu tapi dia punya hutang yang amat besar pada saya, apakah kamu tega melihat kakakmu terlibat hutang yang amat besar ? Apakah kamu tidak kasihan pada Gunawan ?, kalau dia tidak melunasi hutangnya, dia bisa dipenjara ” kataku sambil berbohong . Elvina terdiam sejenak.

Saya berusaha menenangkan Elvina sambil mengelus rambutnya. Elvina tetap terdiam. Sayapun dengan lembut menarik tangannya yang menutupi kedua buah dadanya. Dia kelihatannya pasrah saja dan membiarkan tangannya ditarik oleh saya. Terlihat lagi kedua buah dadanya yang indah dan ranum itu ! Saya mencium pipinya dan berkata

“Saya akan selalu mencintaimu, percayalah !”. Saya merebahkan tubuhnya dan menarik tangannya yang lain yang menutupi vaginanya. Akhirnya dia menyerah dan pasrah saja terhadap saya. Saya tersenyum dalam hati. Saya langsung buru-buru membuka seluruh pakaian saya untuk segera menuntaskan “ tugas “ ini ( maklum saja, kalau terlalu lama, transaksi Gunawan dengan Dedy selesai, sayapun bisa ketahuan, ujung-ujungnya saya bisa saja terbunuh ! ).

Saya langsung mencium mulut Elvina dengan rakus. Elvina kelihatannya belum pernah ciuman sebelumnya karena dia masih kaku. Lalu saya mencium lehernya dan turun ke arah buah dadanya. Saya menyedot kedua buah dadanya dengan kencang dan rakus dan meremas-remas kedua buah dadanya dengan sangat kuat, Elvina kelihatannya kesakitan juga dengan remasan saya itu, Sayapun menarik-narik kedua pentilnya dengan kuat !

“Sakit kak “ kata Elvina. Saya tidak lagi mendengar rintihan Elvina. Saya mengulum dan menggigit pentil Elvina lagi sambil tangan kanan saya meremas kuat pantat Elvina. Setelah puas, saya membalikkan badan Elvina sehingga Elvina tengkurap.

Saya jilat seluruh punggung Elvina sampai ke pantatnya. Saya remas pantat Elvina kuat-kuat dan saya buka pantatnya hingga terlihat anusnya yang bersih dan indah. Saya jilat anus Elvina, terasa asin sedikit ! Dengan jari telunjuk saya, saya tusuk-tusuk anusnya, Elvina kelihatan merintih atas tindakan saya itu. Saya angkat pantat Elvina, saya remas bagian vagina Elvina sambil ia nungging ( posisi saya di belakang Elvina ). Elvina sudah seperti boneka mainan saya saja !. Setelah puas , saya balikkan lagi tubuh Elvina sehingga ia terlentang, saya naik ke atas kepala Elvina dan menyodorkan penis saya ke mulut Elvina.

“ Jilat dan kulum !” kataku. Elvina ragu juga pada awalnya, tapi saya terus membujuknya dan akhirnya ia menjilat juga.
Penis saya terasa enak dan geli juga dijilat olehnya, seperti anak kecil yang menjilat permen lolipopnya.

“Kulum !” kataku, dia lalu mengulumnya. Saya dorong pantat saya sehingga penis saya masuk lebih dalam lagi, kelihatannya dia seperti mau muntah karena penis saya menyentuh kerongkongannya dan mulutnya yang kecil kelihatan sulit menelan sebagian penis saya sehingga ia sulit bernapas juga. Sambil ia mengulum penis saya, tangan kanan saya meremas kuat-kuat payudaranya yang kiri hingga terlihat bekas merah di payudaranya.
Saya langsung melepaskan kuluman itu dan menuju ke vaginanya. Saya jilat vaginanya sepuas mungkin, lidah saya menusuk vaginanya yang merah pink itu lebih dalam, Elvina menggerak-gerakkan pantatnya kiri-kanan, atas-bawah, entah karena kegelian atau mungking ia menikmatinya juga. Sambil menjilat vaginanya, kedua tangan saya meremas-remas pantatnya.

Akhirnya saya ingin menjebol vaginanya. Saya naik ke atas tubuh Elvina, saya sodorkan penis saya ke arah vaginanya. Elvina kelihatan ketakutan juga,

“ Jangan kak, saya masih perawan !”, Nah ini dia ! saya membujuk Elvina dengan rayuan-rayuan manis. Elvina terdiam pasrah. Saya tusuk penis saya yang besar itu yang panjangnya 18 cm dan diameter 6 cm ke vaginanya yang kecil sempit tanpa bulu itu ! Sulit sekali awalnya tapi saya tidak menyerah. Saya lebarkan kedua kakinya hingga ia sangat mengangkang dan vaginanya sedikit terbuka lagi, saya hentakkan dengan kuat pantat saya dan akhirnya kepala penis saya yang besar itu berhasil menerobos vaginanya !

Elvina mencakar tangan saya sambil berkata “ sakitttt !!!” saya tidak peduli lagi dengan rintihan dan tangisan Elvina ! Sudah sepertiga penis saya yang masuk. Saya dorong-dorong lagi penis saya ke dalam lobang vaginanya dan akhirnya amblas semua ! Dan seperti permainan sex pada umumnya, saya tarik-dorong, tarik-dorong, tarik-dorong, terus-menerus ! Elvina memejamkan matanya sambil menggigit bibirnya. Tangan saya tidak tinggal diam, saya remas kedua buah dadanya dengan sangat kuat hingga ia kesakitan dan saya tarik-tarik pentilnya yang kuning kecoklatan itu kuat-kuat ! Saya memainkan irama cepat ketika penis saya menghujam vaginanya.

Baru 5 menit saya merasakan cairan hangat membasahi penis saya, pasti ia mencapai puncak kenikatannya. Setelah bermain 15 menit lamanya, saya merasakan telah mencapai puncak kenikmatan, saya tumpahkan air mani saya kedalam vaginanya hingga tumpah ruah. Saya puas sekali ! Saya peluk Elvina dan mencium bibir, kening dan lehernya. Saya tarik penis saya dan saya melihat ada cairan darah di sprei kasurnya. Habislah keperawanannya !.

Setelah itu saya lekas berpakaian karena takut ketahuan. Saya ambil uang 300.000 rupiah dari saku saya dan saya berikan ke Elvina ,

“ Elvina, ini untuk uang jajanmu, jangan bilang ke siapa-siapa yah “, Elvina hanya terdiam saja sambil menundukkan kepala dan menutupi kedua buah dadanya dengan bantal. Saya langsung keluar kamar dan menunggu saja di depan pintu masuk. Sekitar 10 menit kemudian Gunawan dan Dedy turun sambil menggotong lukisan dan patung. Ternyata mereka transaksinya bukan hanya lukisan dan patung saja tapi termasuk beberapa barang antik lainnya. Pantasan saja mereka lama !

Akhirnya saya dan Dedy permisi ke Gunawan dan ke kedua satpam itu. Kami pergi meninggalkan rumah itu. Dedy puas dengan transaksinya dan saya puas telah merenggut keperawanan adik Gunawan. Ha ha ha ha ha, hari yang indah dan takkan terlupakan !

Seks Pertama Masa SMA

Ceritaku ini adalah pengalaman pertamaku melakukan hubungan seks, yang uniknya juga dengan pacar pertamaku. Namaku Panji dan pacarku bernama Keke. Kami satu sekolah di Jakarta dan kami resmi menjadi pacar di kelas 3 setelah sekitar setahun sering pulang bareng karena rumah kami searah.

Keke sendiri adalah seorang gadis yang bertubuh mungil, tingginya mungkin tidak lebih dari 155 cm dan bertubuh kurus, namun memiliki ukuran payudara yang besar, mungkin seukuran dengan payudara Febby Febiola. Sampai-sampai teman-temanku sering berkata kalau nafsu seksnya pun pasti besar. Tapi bukan itu yang jadi penyebab aku mencintainya, sikap manja dan tawanya yang lepas membuatku senang bersama dan bercanda dengannya.

Hubungan pacaran kami layaknya gaya pacaran remaja era 90-an, tidak lebih dari nonton bioskop atau makan di restoran cepat saji. Tapi memang setelah pulang sekolah aku sering mampir ke rumahnya untuk ngobrol atau mengerjakan tugas bareng. Biasanya ada ibunya dan adik laki-lakinya yang masih smp.

Sehari menjelang acara liburan perpisahan sekolah kami, seperti biasa aku mengantarnya pulang dan mampir ke rumahnya. Ternyata hari itu ibunya sedang ke Kota Malang bersama adiknya untuk menjenguk kakaknya yang kuliah dan sedang sakit di sana. Sedangkan bapaknya memang biasa pulang malam. Jadilah kami hanya berdua di rumah tersebut.

“Mau nonton VCD ga? Aku punya VCD baru ni,” katanya seperti biasa dengan ceria. “Boleh,” sahutku. “Bentar ya, aku mo ganti baju dulu, bau,” katanya sambil beranjak ke kamarnya. Aku pun memasukkan keping VCD ke dalam VCD playernya sambil menunggunya ganti baju.

Tidak lama dia pun kembali ke ruang tengah dengan celana pendek sekitar 20 cm di atas lutut dan kaos ketat. Kami pun menonton film dengan duduk bersebelahan di sofanya. Film yang kami tonton adalah film Armageddon.
Kugenggang tangannya dan menariknya menempelkan bahunya dengan bahuku, dia pun merapat dan lenganku pun kini berada di atas payudaranya yang kenyal. Dia sudah terbiasa dengan hal ini, toh biasanya pun seperti itu tiap kali nonton di bioskop atau di perjalanan.

Semakin lama posisi duduknya makin bergeser dan kini dia tiduran dengan kepalanya berada di atas pahaku. “Cantiknya gadisku ini,” pikirku dalam hati. Tanganku pun kuletakkan di atas perutnya. Ketika adegan ada adegan panas di film, kurasakan nafasnya berubah. Terus terang aku pun merasa terangsang, pelan-pelan kugeser telapak tanganku ke atas payudaranya, tapi dia menolaknya.

Karena terbawa suasana, kucium keningnya dan dia tersenyum kepadaku. Kulanjutkan dengan mengecup pipi dan bibirnya, lagi-lagi dia tersenyum. Itu adalah ciuman pertama kami. Ciuman yang awalnya hanya menempel kurang dari sedetik, kini sudah menjadi ciuman penuh nafsu. Lidah kami saling bermain dan tanganku pun sudah meremas-remas payudaranya.

Tiba-tiba dia bangun dan duduk di sebelahku, “udah ya, nanti keterusan lagi”. “Sorry ya, abis kamu gemesin sih. Tau ngga, itu tadi ciuman pertamaku lho,” ujarku polos. “sammma,” jawabnya lagi sambil menampilkan senyumnya yang bikin makin cinta itu. Kami pun meneruskan menonton film dan hanya menonton.

Setelah film selesai, dia bangkit dari duduknya, “Mau ke mana?” tanyaku. “Mau beresin baju dulu buat besok,” jawabnya. Memang besok kami akan pergi ke luar kota bersama seluruh teman satu sekolah.

“Mau dibantuin?” tanyaku. “Ayo,” jawabnya sambil berjalan menuju kamarnya. Aku pun mengikutinya ke kamarnya dan inilah pertama kalinya aku masuk ke kamarnya. Kamarnya betul-betul menunjukkan kalau dia masih manja, dengan cat pink dan tumpukan boneka di atas ranjangnya.

Dia mulai mengeluarkan baju-bajunya. “Yang ini jangan dibawa, terlalu seksi,” kataku ketika dia mengeluarkan bajunya yang memang tipis dan berbelahan dada besar. “Jangan protes doang, nih beresin sekalian,” jawabnya seolah protes dengan memasang wajah ngambek, tapi lagi-lagi tetap terlihat manja.

Aku pun mengambil alih lemarinya dan kupilih-pilih baju yang kupikir cocok untuk dibawanya. Tiba-tiba muncul ide isengku untuk memilihkan juga pakaian dalamnya. Kuambil satu yang berwarna krim, “ih jangan pegang-pegang yang itu” jerit manjanya sambil berusaha merebut dari tanganku. Aku pun berlari menghindar, “Wah ini toh bungkusnya, gede juga,” candaku.

Dia pun menarik tanganku dan memelukku untuk merebut bra dari tanganku yang lain. Segera saja kucium lagi bibirnya dan dia pun membalas ciumanku. “emmmh…emhhh,” suaranya mendesah sambil tangannya memegang tanganku.

Kudorong tubuhnya ke ranjang sambil terus berciuman. Kini posisiku ada di atasnya dan menempel di tubuhnya. Terasa betul payudara kenyalnya di dadaku. Kugeser tubuhku ke sampingnya agar dapat meremas payudaranya. “emmmh…emhhhhh…emhhhh,” desahnya makin jelas dan kini tangannya sudah menyentuh penisku dari luar celanaku. “Sudah nafsu banget,” pikirku.

Perlahan-lahan kumasukkan tanganku ke dalam kaosnya dan meremas payudaranya langsung. Kuangkat ke atas kaosnya sehingga kini terpampang payudaranya yang besar terbungkus bra krim. Segera kuciumi kedua payudaranya dan tidak lama dia pun melepas sendiri bra tersebut. Benar-benar payudara yang besar dan indah, warnanya kecoklatan dengan puting yang lebih gelap.

Kumainkan kedua putingnya, kujilati bergantian. “emmmh….emhhhh…kamu juga buka dong,” pintanya sambil menahan desah. Segera kubuka baju seragam dan celana sekolahku hingga tinggal celana dalam, kulanjutkan dengan membuka celana pendeknya. “celana dalamnya jangan,” tolaknya ketika aku akan menarik lepas celana dalam coklatnya.

Kulanjutkan jilatan-jilatanku di puting payudaranya, tangan kiriku memainkan puting yang satu lagi, sedangkan tangan kananku menggesek-gesek vaginanya dari luar celana dalam. “Enak?” tanyaku. Dia hanya mengangguk sambil meremas-remas penisku dari luar celana dalam. Tiba-tiba dia menarik keluar penisku. “dibuka aja ya?” tanyaku sambil kubuka celana dalamku.

Tangannya makin kuat meremas-remas penisku, sementara tangan kananku mulai memasuki vaginanya dari samping celana dalamnya. Kugesekkan jari telunjukku ke bibir vaginanya yang sudah basah. Pelan-pelan kumasukkan jariku ke dalam vaginanya, kulihat kepalanya mendongak ke atas sambil terus mendesah.

“Boleh dimasukin ga?” tanyaku sambil menatap wajahnya yang sekarang menjadi begitu seksi. “Pelan-pelan ya,” jawabnya dengan nafas terengah-engah. Mendapat persetujuan, aku pun berdiri di bawah ranjangnya dan di antara kedua kakinya. Kutarik lepas celana dalamnya sehingga kini untuk pertama kalinya aku melihat langsung vagina seorang gadis.

Vaginanya berwarna coklat dan kedua bibir vaginanya begitu rapat seolah tidak ada lubang di sana. Bulu-bulu kemaluannya yang tipis sudah terkena lendir-lendir yang keluar dari vaginanya ketika kumasukkan jari telunjukku tadi. Kucium vagina tersebut, “iiiihh, apaan sih. Jangan dicium, jijik ah, “ tolaknya sambil kedua telapak tangannya menutup vaginanya.

“Abis imut sih,” kataku sambil tersenyum kepadanya. Kulepaskan kedua tangan yang menutupinya dan langsung kugesek-gesekkan penisku ke vaginanya. Sesekali kujilat-jilat kedua putingnya. “ehmmm…ehhhhm….” lenguhnya makin tidak jelas. “Ji, masukin ji, masukin….emmmhhhh,” pintanya.

Segera kudorong penisku memasuki lubang vaginanya, begitu sempit namun karena sudah dipenuhi cairan-cairan, akibat rangsangan tadi, perlahan-lahan penisku kun menembus vaginanya. “Oooooooh…ohhhhhhh,” kali ini aku pun ikut mendesah keenakan.

Setelah penisku masuk seluruhnya, kurasakan denyutan-denyutan vaginanya menjepit kepala penisku, begitu nikmat. Kutatap wajahnya, mata kami pun berpandangan seolah membuat kesepakatan untuk mulai memompa.

Kutarik pelan-pelan penisku lalu kumasukkan kembali pelan-pelan. “Ji, enak banget ji. Aduh enak banget….emmmmhh,” teriaknya makin meracau. Semakin lama kocokan penisku semakin kencang. Kedua tanganku pun terus memainkan kedua puting payudaranya, sambil sesekali meremasnya dan menjilatnya.

Dia pun menarik tubuhku memeluknya. Kini tubuh kami serasa menempel, payudaranya menempel di dadaku yang telah berkeringat. Bibir kami berpagutan dan lidah kami saling membelit. Nikmat sekali. Hanya penisku yang masih bisa bergerak keluar masuk vaginanya.

“Ji…..ohhhhh…ohhhh….jiii ,” tiba-tiba tubuhnya menegang kemudia lemas sebentar. “Kamu keluar ya?” tanyaku sambil menghentikan kocokan penisku namun masih terbenam di vaginanya.”Iya, enak banget, enak banget. Kamu belum ya?” jawabnya sambil kepalanya menggeleng-geleng pelan seolah baru merasakan sangat enak.

Tidak kujawab pertanyaannya tapi kembali kukocok penisku. “Jangan cepet-cepet, masih geli,” pesannya. Karena memang sebetulnya aku pun hampir ejakulasi, tidak lama kemudian aku pun mengeluarkan maniku. “Ohhhhhh…ohhhhh…ke….keee ,” racauku sambil menyemprotkan maniku ke dalam vaginanya.

Kucabut penisku dan tidur di sebelahnya. “Enak banget, makasih ya ke,” ucapku. Dia Cuma tersenyum dan memelukku dengan kepalanya bersandar di dadaku. Setelah itu kami pun mandi bersama.

Besoknya di acara liburan perpisahan sekolah, kami menjadi semakin rapat seperti sepasang pengantin baru. Kami pun beberapa kali mengulangi aktivitas seks di rumahnya. Hingga akhirnya kami berpisah jarak karena harus kuliah di kota yang berbeda dan berujung dengan putus karena sulit mempertahankan pacaran jarak jauh.